Berita

GM Berhenti Jual Mobil Chevrolet di Indonesia, Benarkah Karena Kalah Saing?

Program menarik Chevrolet

Chevrolet Spark (Foto: Santo/Carmudi)

Jakarta – General Motors (GM) baru saja mengeluarkan keputusan bahwa pabrikan mobil asal Amerika Serikat itu segera menghentikan penjualan mobil Chevrolet di Indonesia. Keputusan ini cukup membuat terkejut pasar otomotif Indonesia. Pasalnya, selama ini GM Indonesia terkenal adem ayem. Apalagi belum lama ini GM Indonesia baru saja menyelenggarakan pameran tunggal bertajuk Chevrolet 101 Festival yang berlangsung di lebih dari 101 titik yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera.

Hengkangnya GM di pasar Indonesia sempat dihubung-hubungkan dengan penjualan mobil yang sangat loyo karena persaingan semakin ketat. Ditambah lagi munculnya merek-merek baru di Indonesia khususnya asal China yang berani menawarkan harga jual kendaraan lebih kompetitif daripada pemain lama. Lantas apakah benar penyebab utama hengkangnya GM dari Indonesia karena angka penjualan mobil yang tidak cemerlang alias kurang laku?

“Kami telah mempelajari berbagai opsi untuk kegiatan bisnis di Indonesia, namun demikian keberadaan Chevrolet di ceruk pasar (niche segment) dengan volume pasar yang terbatas serta faktor eksternal lainnya seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing menjadi alasan keputusan bisnis tersebut,” ungkap Yuniadi Haksono Hartono, External Affairs and Communications Director of PT General Motors Indonesia (GMI) kepada Carmudi, Senin (28/10/2019) kemarin.

Faktanya, penjualan mobil Chevrolet di Indonesia sebenarnya tidak bisa dikatakan buruk-buruk amat juga. Akan tetapi, memang kalah jauh dengan penjualan mobil dari merek-merek Jepang. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan penjualan retail mobil Chevrolet pada September 2019 sebanyak 78 unit. Sedangkan total penjualan retail periode Januari sampai September 2019 sebanyak 1.237 unit.

Meski demikian, apa yang diputuskan oleh GM sudah melalui tahap pertimbangan menyeluruh.

“Keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia, di masa yang akan datang,” sambung pria yang pernah bermukim di Mercedes-Benz Indonesia.

Garansi Mobil Masih Berlaku

Chevrolet Trax (Foto: GM Indonesia)

Walaupun hengkang dari Indonesia, GM tetap bertanggung jawab terhadap layanan purna jual dan tidak menghanguskan garansi. Pelanggan masih bisa mendapatkan layanan purna jual di diler-diler resmi Chevrolet di beberapa kota besar di Indonesia.

“GM akan menghentikan kegiatan penjualan kendaraan baru di Indonesia pada akhir Maret 2020. GM tetap berkomitmen untuk melayani pelanggan kami melalui Chevrolet, dengan tetap melanjutkan pemberian jaminan dan layanan purna jual di seluruh Indonesia. Para pemilik Chevrolet dapat memastikan bahwa kami akan tetap menghargai seluruh garansi kendaraan dan memberikan layanan serta dukungan purna jual. Pelanggan akan tetap mendapatkan layanan perawatan dan perbaikan kendaraan Chevrolet yang dimiliki di outlet resmi yang tersebar di seluruh Indonesia,” demikian dikutip Carmudi dari situs resmi GMI.

Saat ini GMI hanya memasarkan empat model Chevrolet di Indonesia. Keempatnya adalah Chevrolet Spark 1.4 Premier AT dibanderol Rp200,5 juta, Chevrolet Trailblazer 2.5 LT Rp438,5 juta, dan varian 2.5 LTZ Rp480,5 juta, Chevrolet Trax 1.4 LT AT Rp292,5 juta, dan Rp318,5 untuk varian 1.4 Premier AT, serta Chevrolet Colorado 2.5 LT Double Cabin 4×4 MT Rp414,5 juta, dan varian 2.8 High Country Double Cabin 4×4 AT Rp549,5 juta.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga:

Sejarah General Motors di Indonesia, Pabrikan Mobil Asing Pertama yang Merakit Mobil Secara Lokal

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts