Reviews

5 Hal Menarik dari Peugeot 3008 dan 5008 Allure Plus, Safety Can be Fun

Test Drive Peugeot 3008 dan 5008 Allure Plus

Jakarta – PT Astra Peugeot di awal pekan ini menggelar sesi test drive kepada awak media untuk merasakan Peugeot 3008 dan 5008 varian Allure Plus. Sebanyak lima mobil disediakan untuk mengarungi tol Trans Jawa dari Jakarta menuju Solo. Pada varian terbaru ini, awak media diminta mengeksplorasi beberapa fitur baru dari Peugeot 3008 dan 5008 Allure Plus.

Kondisi tol Trans Jawa yang lengang di hari kerja membuat para awak media bisa mengeksplorasi Peugeot 3008 atau 5008 baik dari sisi handling, kenyamanan, performa, hingga fitur yang ada. Tipe Allure Plus ini secara harga memang di bawah GT Line yang meluncur tahun lalu, namun sebenarnya varian ini posisinya setara karena ada penambahan fitur pengganti park assist yang sepadan.

Peugeot 3008 Allure Plus dijual seharga Rp670 juta dan Peugeot 5008 Allure Plus Rp720 juta (OTR Jakarta). Beberapa fitur yang bisa kita nikmati pada varian ini antara lain active line departure, dukungan sistem navigasi online, lalu blind spot warning.

Sebelum membahas lebih jauh, kita sebaiknya perlu mengetahui perbedaan antara 3008 dan 5008 terlebih dahulu. Dari sisi penampilan luar, desain keduanya sekilas memang begitu mirip. Namun sebenarnya, 3008 ini adalah SUV 5-penumpang dan 5008 adalah sosok SUV 7-penumpang ala Eropa. Artinya, 5008 tentu lebih besar karena mengakomodasi ruang untuk baris ketiga.

“Bagian yang membedakan 3008 dan 5008 hanya tengah ke belakang. 5008 kaca belakang yang row ketiga lebih besar. Wheelbase juga beda, panjang 5008 beda dikit (lebih panjang),” ucap Samsudin, National Technical Advisor PT Astra Peugeot beberapa waktu lalu.

Memang, konsep SUV ala Eropa itu mendesain kursi baris ketiga sebagai add-on alias tambahan saja. Pada Peugeot 5008 Allure Plus juga demikian, karena bisa dilipat atau bahkan dilepas untuk memperluas ruang bagasi. Dimensi ruang di baris ketiga juga cukup sempit untuk orang dewasa dan hanya cocok untuk anak-anak.

Nah supaya tidak makin penasaran, yuk kita ulas lebih dalam lima fakta menarik dari duet SUV berlogo Singa ini.

Peugeot 3008 dan 5008 Allure Plus Bebas Overheat

Mesin Peugeot 3008 dan 5008 sama

Mobil-mobil garapan merek Eropa pada umumnya dirancang untuk kondisi iklim bersalju. Pabrikan mobil terkadang enggan mengubah spesifikasi atau rancangan mesin pada mobil yang mereka jual di Asia. Kondisi iklim di Asia terutama Asia Tenggara yang tropis membuat lingkungannya cenderung panas dan lembab.

Mobil yang terbiasa dengan iklim salju yang dingin tentu lebih disiksa saat berada di kondisi lingkungan yang panas dan lembab. Peugeot salah satunya, mobil yang mereka buat dan dijual di Indonesia seringkali mengalami overheat. Kondisi panas berlebih pada mesin ini seperti sudah menjadi penyakit bawaan yang lazim dijumpai pada mobil Peugeot lawas.

Padahal, merek asal Sochaux, Prancis ini dikenal piawai membuat mobil yang nyaman dan dengan desain yang keren. Inovasi Peugeot membuat mobil mereka didukung fitur jempolan, namun isu overheat tak kunjung terselesaikan. Penyakit overheat inilah yang membuat masyarakat berpikir ulang saat akan membeli mobil Peugeot.

Akibat hal tersebut, pamor Peugeot pun surut dan penjualan ikut menurun selama beberapa tahun terakhir. Melihat pangsa pasar yang masih menjanjikan, prinsipal Peugeot kemudian memilih untuk fokus menggarap mobil dengan spesifikasi untuk Asia. Petinggi PSA Peugeot Citroen bahkan datang langsung ke Indonesia untuk mempelajari kondisi iklim serta karakter masyarakatnya.

“Sebenarnya di ekstrim tropis itu panas dan lembab, stigma orang itu Peugeot mobilnya overheat. Kini prinsipal mulai fokus di Asia, bahkan sebelum peluncuran SUV ini mereka sudah trial terlebih dahulu. Asia mulai menjanjikan, sampai 3x orang nomor dua PSA datang ke Indonesia,” ungkap Samsudin.

Pada peluncuran 3008 dan 5008 tipe GT Line tahun lalu, Peugeot ingin membuktikan kalau kedua model ini sudah bebas dari masalah overheat sekalipun diproduksi di Prancis. Riset untuk 3008 dan 5008 dimulai dari 2015 dan keduanya launching di 2018. Untuk kawasan Asia Tenggara, Peugeot melakukan riset selama setahun.

“Orang Peugeot datang ke kantor kita untuk mempelajari, tidak kita dampingi, dan dia cari tahu sendiri. Mereka juga trial di malaysia, kurang lebih iklim di Indonesia dan Malaysia kan sama panas dan lembab. Mereka trial sekitar setahun,” beber Samsudin.

Fitur Line Keeping Assist Bekerja Aktif

Fitur line keeping assist

Fitur line keeping assist berfungsi menginformasikan pengemudi bila mobil yang dikemudikan hampir keluar jalur marka jalan. Fitur ini ditandai dengan tanda di panel insrumen dengan pemberitahuan memakai bunyi. Namun demikian, pada varian Allure Plus ini PT Astra Peugeot menyodorkan sesuatu yang berbeda dari fitur tersebut.

Fitur line keeping assist di Peugeot 3008 dan 5008 bekerja secara aktif mengontrol laju kendaraan selama melaju. Fitur ini secara otomatis mengoreksi arah setir apabila mobil tiba-tiba saja melenceng ke arah marka jalan.

Pengemudi bisa merasakan fitur ini aktif karena setir akan menahan atau ‘ngelawan’ bila kita mengarahkan mobil ke arah marka jalan. Selain itu, sistem juga melakukan pengereman secara otomatis bila diperlukan, untuk mengembalikan mobil ke jalurnya.

Dengan demikian, arah mobil tetap terjaga dan melaju di jalurnya sehingga tidak membahayakan kendaraan di jalur lain. Fitur ini juga mencegah pengemudi sembrono yang sering berpindah jalur sesukanya tanpa menyalakan lampu sein. Fitur line keeping assist ini akan non aktif saat kita menyalakan lampu sein baik untuk pindah jalur atau memberi tanda untuk berbelok.

Sistem Navigasi Aktif di 3008 dan 5008

Instrument cluster di 5008 Allure Plus bisa menampilkan navigasi aktif

Fitur navigasi menjadi suatu standar bagi mobil-mobil keluaran terbaru terutama mobil mewah. Fitur ini juga tersedia pada 3008 maupun 5008 Allure Plus yang meluncur pekan lalu. Lantas apa bedanya fitur navigasi di Peugeot dengan merek lain?

GPS pada kedua model ini tersedia pada layar head unit dan akan mengarahkan kita ke lokasi yang dituju. Kita juga bisa memasukkan alamat lokasi dengan cara mengetik langsung di layar head unit dan sistem langsung mencarinya secara otomatis. Khusus pada Peugeot 5008 Allure Plus, arah GPS juga bisa langsung terintegrasi dengan instrument cluster di hadapan pengemudi.

Dukungan Fitur Blindspot Monitoring Assist

Fitur yang satu ini memang bukan barang baru, tapi tidak tersedia di tiap merek. Sebelumnya, Ford telah menyediakan fitur yang berfungsi memberitahukan pengemudi ada objek yang mendekat di sudut mobil. Fitur ini sekarang tersedia di 3008 dan 5008 Allure Plus.

Cara kerjanya masih sama, Blindspot Monitoring Assist akan memberikan sinyal pada instrument cluster maupun layar head unit bila terdapat objek baik kendaraan atau benda yang berada di sisi blind spot. Fitur ini sangat membantu saat parkir sehingga bisa memperkirakan jarak aman di tiap sudut mobil.

Kita juga bisa mengetahui bila ada motor yang selap-selip di sekitar dan posisinya mepet dengan pojokan mobil. Namun, saat macet tentu sedikit menjengkelkan karena alarm akan sering berbunyi bila ada motor yang sedikit mepet saat selap-selip diantara mobil. Untungnya, fitur Blindspot Monitoring Assist bisa kita nonaktifkan melalui layar head unit.

Artificial Sound Engine

fitur artificial sound engine menghasilkan efek raungan suara mesin mirip asli

Keunikan dari Peugeot 3008 dan 5008 yaitu adanya fitur artificial sound engine yang meningkatkan adrenalin pengemudi. Fitur ini menghasilkan efek raungan suara saat kita deselerasi dan jeritan mesin saat kita kickdown untuk berakselerasi spontan. Padahal, raungan mesin yang sesungguhnya cukup halus dan tidak segahar yang dihasilkan efek artificial tadi.

Fitur ini pertama kali hadir  pada Peugeot RCZ supaya lebih menghasilkan efek raungan di mobil sport tersebut. Dengan adanya artificial sound engine ini terutama di mode sport membuat emosi pengemudi semakin larut dengan atmosfer berkendara yang agresif. Efek raungan mesin ini bisa kita nonaktifkan bila tidak ingin ‘terbuai’ dan lebih merasakan langsung suara mesin yang dihasilkan.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts