Berita

Mobil Buatan Indonesia Kurang Diminati Oleh Pasar Global, Ini Alasannya

Jakarta – Indonesia berhasil menjadi negara dengan tingkat penjualan kendaraan tertinggi di ASEAN. Untuk jumlah produksi kendaraan, Indonesia masih kalah dibanding Thailand. Selain itu, mobil buatan Indonesia ternyata kurang diminati oleh pasar global.

Menurut penuturan Jongkie D. Sugiarto selaku Wakil Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO), industri kendaraan Indonesia lebih memprioritaskan MPV. Dengan demikian, volume ekspor mobil secara utuh atau CBU ke luar negeri jumlahnya masih sedikit.

“Ekspor 82% dikuasai MPV. Kita jago kandang, produksi semua merek yang ada di Indonesia terjun ke MPV. SUV, sedan dan seterusnya kecil karena hampir tidak ada yang dirakit di indonesia,” papar Jongkie.

Ekspor Mobil Buatan Indonesia Masih Sedikit

Lebih lanjut, Jongkie menjelaskan bila komposisi penjualan 10 model terlaris di Indonesia didominasi oleh MPV. Sementara itu, penjualan mobil terlaris di dunia atau cakupan global dikuasai oleh segmen sedan. Untuk kelas pick-up dan SUV saja tidak masuk 10 model terlaris di Indonesia.

“Market indonesia dibanding dunia, indonesia isinya mayoritas MPV, nggak ada sedannya. Pasar dunia, 11 mobil terlaris di dunia didominasi sedan, MPV paling bawah,” ungkapnya.

Sampai dengan November 2017, tambah Jongkie, Indonesia berhasil mengekspor CBU atau kendaraan utuh sebanyak 215 ribu unit. Jumlah tadi diperkirakan bertambah 30 ribu unit lagi di Desember dan akan mencapai 250 ribu unit. “Ada peningkatan kurang lebih 20% dibanding 2016,” ujar Jongkie.

Ekspor Mobil Buatan Indonesia Harus Kejar Thailand

Demi mengejar pasar ekpor yang makin besar, Indonesia perlu lebih banyak diversifikasi produksi model. Jongkie mengungkapkan, total produksi kendaraan di Thailand pada 2016 sebanyak 1,944 juta unit dengan penjualan domestik 769 ribuan unit.

Toyota Avanza

Toyota Avanza sebagai mobil paling laris . Foto/Istimewa.

Selisih hampir 1,2 juta unit ini ditujukan untuk pasar ekspor. Sementara untuk Indonesia saat itu memproduksi 1,177 juta unit kendaraan dengan konsumsi dalam negeri 1,061 juta unit. Penjualan terbesar disumbang oleh Toyota Avanza dengan 123 ribuan unit, disusul Toyota Kijang Innova sebanyak 57 ribuan unit.

“Kita bikin produksi MPV memang nggak salah karena pasarnya begitu. Tapi, jangan mengharapkan ekspor karena dunia maunya sedan, pikap, dan SUV. Di Thailand itu komplit, sedan ada, MPV ada, SUV ada, pikap banyak banget,” tutur Jongkie. (dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts