Presiden Jokowi: Regulasi Mobil Listrik, Masih Dalam Proses
Jakarta – Mimpi besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Indonesia terutama di sektor otomotif adalah bisa mengembangkan dan menciptakan mobil listrik. Untuk menuju ke sana, Jokowi telah memerintahkan para menterinya membuat regulasi mobil listrik.
Namun sampai saat ini regulasi mobil listrik yang melibatkan tiga kementerian seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum juga di terbitkan.
“Yang paling penting satu, roadmap menuju mobil listrik ini sudah siap di Kementerian Perindustrian. Kedua kita akan persiapkan (regulasi mobil listrik) masih dalam proses Peraturan Presiden (Perpres),” kata Presiden Jokowi di sela seremoni Realisasi Ekspor CBU Toyota Tembus 1 Juta Unit di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/9).
Dirinya menegaskan kepada setiap pabrikan otomotif di Indonesia agar tidak ragu untuk berinvestasi seperti yang dilakukan oleh Toyota. Jokowi berharap kedepannya investasi yang dikeluarkan bisa untuk mendukung perkembangan mobil listrik di Tanah Air.
“Saya akan terus mendorong untuk sektor otomotif ini agar menjadi andalan kita dan yang pertama agar investasi terus bertambah. Yang kedua juga ekspor kita juga untuk sektor otomotif ini betul-betul bisa terus meningkat,” ujar Jokowi.
Jokowi sangat mengapresiasi dan menghargai investasi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang jumlahnya dalam 3 tahun ini cukup besar Rp22,9 triliun. Itu jumlah yang sangat besar dan diharapkan nanti juga mulai bergerak lagi ke mobil listrik, untuk jangkauan kedepannya.
Industri Otomotif Meningkat
Industri otomotif merupakan salah satu sektor yang berkontribusi terhadap petumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah berharap kedepannya sektor otomotif terus mengalami peningkatan.
“Saya sampaikan kalau di otomotif ini meningkat artinya ada tambahan investasi yang masuk. Yang kedua orientasi sekarang di otomotif di sektor ini adalah ekspor ini juga akan terus kita dorong. Kita akan mencari insentif-insentif tambahan sehingga ada gairah besar di sektor otomotif ini untuk export baru dicari insentifnya,” papar Jokowi.
Investasi Baru
Sementara itu Kementerian Perindustrian akan terus mendorong para pelaku industri otomotif di Tanah Air supaya melakukan penambahan investasi baru, perluasan, serta adopsi teknologi terkini. Dengan begitu diperkirakan target produksi 1,5 juta unit pada tahun 2020 bisa tercapai.
Disamping fokus pada investasi, Kementerian Perindustrian juga mengajak industri otomotif mendukung program pemerintah soal mobil ramah lingkungan.
“Kami juga mendorong agar manufaktur-manufaktur otomotif dalam negeri dapat merealisasikan pengembangan kendaraan rendah emisi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang telah kami programkan, yang didalamnya termasuk kendaraan berbasis energi listrik sehingga target pada 2025, sekitar 20% dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah produk LCEV sesuai Roadmap Industri otomotif yang telah kami tetapkan,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada kesempatan yang sama.(dol)