Reviews

Mitsubishi Xpander Cross Transmisi Manual, Ternyata Fun to Drive!

Test drive Mitsubishi Xpander Cross transmisi manual. (Foto: Carmudi/Rizen)

Banyuwangi – Acara test drive berbagai mobil besutan Mitsubishi masih menyisakan pengalaman menarik. Setelah puas mengisi perut dan mendengarkan chit-chat bersama Rifat Sungkar, rombongan media kembali bergegas. Destinasi kali ini menuju ke Pantai Boom, Banyuwangi, kawasan pelabuhan dan tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi. Di pantai ini juga, pengunjung dapat melihat langsung keindahan pulau Bali yang berada di seberangnya.

Jika sebelumnya saya mengendarai Outlander PHEV, kini saatnya kembali bertukar mobil. Pada pertukaran kali ini saya berkesempatan untuk mencicipi Xpander Cross. Eits, tapi ini beda dengan yang pertama saya jajal. Xpander Cross ini merupakan tipe transmisi manual. Mobil ini juga menjadi satu-satunya mobil bertransmisi manual di ajang test drive Mitsubishi kali ini. Bagaimana rasanya?

Mencicipi Mitsubishi Xpander Cross Transmisi Manual

Test drive Mitsubishi Xpander Cross melewati jalan berkelok dan naik turun. (Foto: Carmudi/Rizen)

Secara tampilan memang tak ada perbedaan jika dilihat dari luar. Hanya saja di test drive Xpander Cross transmisi manual ini punya warna hitam. Jadi cukup mudah untuk mengidentifikasinya. Makan siang pun selesai, dan kami segera melanjutkan perjalanan menuju Pantai Boom. Saya pun kembali menjadi yang pertama mencicipi mobil ini di antara rekan grup saya. Maklum, saya lebih menyukai mobil bertransmisi manual ketimbang otomatis. Tujuannya satu, lebih dapat memuaskan hasrat kapan harus berpindah gigi. Alasan lain agar lebih terlihat racy saja, hehehe…

Oke, kopling pun saya injak, tuas transmisi masuk ke posisi gigi 1. Mobil perlahan berjalan dan saya pun mulai meninggalkan area makan siang. Tak disangka, ternyata Xpander Cross transmisi manual ini benar-benar lebih asyik dikendarai ketimbang transmisi otomatisnya. Masuk gigi 2 hingga 5 semuanya terasa mudah. Walau koplingnya cukup jauh, tapi kopling Xpander Cross manual ini cukup ringan. Pengemudi hanya perlu mengangkat kopling sedikit tanpa harus menginjak gas mobil sudah bisa jalan perlahan.

Serasa Mobil Balap

Mitsubishi Xpander Cross transmisi manual lebih terasa karakter crossover. (Foto: Carmudi/Rizen)

Di sesi test drive Xpander Cross transmisi manual, perjalanan yang dilalui adalah jalanan yang cukup ramai. Sekitar pukul 3 sore, jalanan kala itu dipadati oleh kendaraan roda dua dan truk. Kami harus ekstra berhati-hati. Dari arah berlawanan kendaraan yang melintas pun cukup kencang. Sehingga kami harus benar-benar fokus. Perjalanan dari lokasi makan siang menuju Pantai Boom memakan waktu sekitar 1 hingga 2 jam. Sepanjang perjalanan test drive saya cukup senang dengan ‘karakter asli’ dari Xpander Cross transmisi manual ini.

Karena memakai transmisi manual, di dalam kabin saya merasa ini adalah mobil balap. Ditambah jalanan yang punya trek panjang dan lurus sehingga bisa memaksimalkan performa mobil ini. Untuk menyalip truk, mobil ini cukup mudah melakukannya ketimbang versi matiknya. Padahal sebenarnya sama saja, di sinilah ilusi manusia bermain. Banyak orang yang menilai transmisi matik Xpander Cross ini lebih lemot. Namun jika ditelisik lewat data, sebenarnya versi matiknya juga cukup kencang.

Saya akan menggambarkan pada saat mobil hendak menyalip sebuah truk besar. Persneling masuk ke posisi 2, saya tahan beberapa detik sembari melihat kondisi arah berlawanan cukup aman untuk menyalip. Saat arah berlawanan sudah cukup sepi, saya pun segera menginjak gas dalam-dalam untuk menyalip truk yang cukup panjang. Hasilnya, Xpander Cross manual ini lebih bertenaga untuk diajak sedikit ugal-ugalan. Padahal, performa mesin antara versi matik dan manual sama saja. Saya larut terbawa ilusi alam bawah sadar yang mengatakan jika versi manual lebih bertenaga.

Mesin Xpander Cross Transmisi Manual dan Matik Sama

Mitsubishi Xpander Cross sangat direkomendasi sebagai kendaraan untuk perjalanan jauh dan medan jalan dinamis. (Foto: Carmudi/Rizen)

Mungkin beberapa orang berpikir jika mesin dari Xpander Cross tipe manual ini berbeda. Padahal sebenarnya tidak, hanya transmisinya saja yang berbeda. Xpander Cross dibekali mesin 1.500 cc, 4 silinder baik tipe transmisi otomatis maupun manual. Ada beberapa faktor yang harus dipahami mengapa Xpander Cross tipe manual dirasa lebih bertenaga dibanding matiknya. Faktor pertama adalah di bagian transmisi. Transmisi manual memiliki jumlah gigi yang lebih banyak dibandingkan matik. Secara otomatis jarak komponen di dalam girboks akan semakin rapat. Sehingga tipe manual akan lebih cepat untuk berpindah persneling.

Faktor kedua adalah adalah karakter transmisi matik Xpander Cross yang memang seperti itu. Xpander Cross sendiri bukan memakai CVT, tetapi masih memakai girboks matik konvensional dengan torque converter. Lho, torque converter kok lemot? Dugaan kami adalah karena Xpander Cross punya bobot yang cukup berat. Sehingga mesin terasa cukup lemot. Karakter mesin dan transmisi Xpander Cross versi matik ini memang tidak seagresif kompetitornya. Sehingga beberapa orang akan merasa mobil ini lemot.

Sepanjang perjalanan, saya cukup menikmati memakai Xpander Cross transmisi manual ini. Apalagi di sebelah kiri kopling terdapat ruang kaki yang bisa digunakan untuk beristirahat. Ruang kaki ini juga cukup lega, cocok untuk menaruh kaki pada saat sedang cruising. Handling dan suspensi dari mobil ini juga lebih asyik dibanding Xpander versi MPV. Hal itu dikarenakan setting dan komponen pada kaki-kaki yang berbeda antara Xpander versi MPV dan Xpander Cross.

Perjalanan test drive #AyoGasTerus Media Adventure 2020 kali ini pun berakhir di Banyuwangi dengan aman dan selamat.

Berharap ke depannya Mitsubishi memiliki mobil dengan penggerak baterai listrik sepenuhnya. Agar tidak kalah dengan pabrikan otomotif lainnya yang sedang menyiapkan ‘peluru andalan’ mobil listrik untuk segera diluncurkan di Indonesia.

 

Penulis: Rizen Panji

Editor: Dimas

Baca Juga:

Hari Kedua Test Drive, Mencicipi Mobil Paling Senyap Mitsubishi

Rizen Panji

Hobinya menghabiskan bahan bakar di akhir pekan. Dan pastinya tergila-gila dengan mobil tua apalagi mobilnya model pintu dua. Oiya, dirinya juga senang melihat interior mobil yang sangat rapih dan bersih, lho!

Related Posts