Cara Membaca Kode Oli dan Kenali Fungsi Oli Mesin Sebenarnya
Cara membaca kode oli sejatinya harus melihat angka yang ada di botol produk oli mesin. Tanpa adanya angka, kita tidak akan pernah tahu apa artinya.
Mungkin bagi para pengguna kendaraan sering melihat angka di botol oli mesin. Padahal sebenarnya angka tersebut menjadi kode dari oli tersebut.
Misalnya di botol tersebut tertera angka 15w-40. Lalu pada botol lain ada angka 10w-40.
Bagaimana cara kita membaca kode oli tersebut? Apa sih arti dari angka itu?
Sebelum membahasnya lebih dalam, ketahui dulu nih arti dari oli itu apa ya.
Oli mesin atau pelumas sebenarnya memiliki arti sebagai zat yang bertugas untuk melumasi.
Zat tersebut tergantung dari mesin yang membutuhkan oli yang tepat.
Bagaimana kita bisa tahu oli yang tepat?
Lewat angka yang tertera pada botol oli, kita bisa tahu kadar oli yang cocok untuk mesin kendaraan kita.
Isi Konten
Fungsi Oli Mesin
Sebagian orang berpikir mungkin oli mesin tidak memiliki fungsi yang besar. Padahal, fungsi oli mesin ini sangat penting bagi kendaraan.
Sebab oli pada mesin mobil bertugas untuk mendinginkan dan melindungi lapisan-lapisan halus pada komponen dalam mesin. Oli inilah yang melindungi dan mencegah benturan antar logam di dalam mesin agar bergesekan seminimal mungkin.
Tanpa adanya oli, bisa dipastikan mesin tersebut akan rusak. Sebab pergerakan komponen di dalam mesin tidak ada yang melumasi dan logam antar logam langsung bergesekan.
Untuk itu sangat penting memilih oli yang tepat berdasarkan jenis oli. Oli mesin sebenarnya terdiri dari 3 jenis bahan yang sering digunakan.
Baca Juga: Ganti Oli Transmisi Mobil Manual, Kapan Waktu yang Tepat?
Jenis Oli Mesin
Yang pertama adalah oli berbahan mineral, semi sintetik dan sintetik. Ketiganya memiliki material yang berbeda-beda dan tidak semua jenis oli ini cocok dipakai pada semua jenis mobil.
Oli Mineral
Pelumas jenis ini terbuat dari material yang ada di perut bumi, alias minyak bumi. Seiring berjalannya waktu oli jenis ini perlahan mulai ditinggalkan.
Harga jualnya juga terbilang cukup terjangkau. Biasanya mobil yang memakai oli jenis ini adalah mobil bermesin Diesel.
Itulah alasannya mengapa banyak pabrikan mengurangi produksi mobil bermesin Diesel. Agar lebih ramah lingkungan kedepannya.
Oli Semi Sintetik
Mayoritas material yang digunakan pada pelumas ini berbahan alami yang dicampur aditif serta indeks viskositas. Kasarnya, oli mineral dicampur dengan aditif dengan kandungan mineralnya sekitar 50%.
Biasanya mobil yang memakai oli semi sintetik ini adalah mobil penumpang. Mobil-mobil kekinian produksi terbaru banyak yang memakai oli jenis seperti ini.
Oli Sintetik
Oli terakhir yang ada adalah oli sintetik. Pelumas jenis ini seluruhnya terbuat dari material zat buatan tanpa adanya campuran minyak bumi.
Karakter dan kualitas oli sintetik jelas sangat bisa diatur sesuai dengan keinginan. Sayangnya, oli jenis full sintetik ini punya banderol harga yang lebih mahal diantara dua jenis oli lainnya.
Mobil yang menggunakan oli jenis ini biasanya mobil penumpang, mobil sport dan mesin-mesin berperforma.
Cara Membaca Kode Oli
Untuk tahu oli yang tepat, Carmudian harus membaca kode pada oli. Kode ini punya nama SAE atau yang punya makna sebagai society of automotive engineers.
Kode-kode inilah yang biasanya merupakan paduan angka dengan huruf. Misalnya 10w-40, atau 20w-50 dan lain sebagainya.
Kode tersebut merupakan angka yang menandakan sebagai tingkat kekentalan oli. Jadi, Carmudian bisa memilih pelumas sesuai kebutuhan mesin.
Biasanya semakin kecil angka di depan, akan semakin encer olinya. Huruf W setelah angka di depan menandakan sebagai arti winter atau musim dingin.
Lalu, bagaimana cara membaca kode oli ini? Misalnya, sebuah produk punya angka SAE 10w-40 artinya oli tersebut punya kekentalan 10 pada suhu dingin terendah.
Sedangkan angka di belakang menandakan kekentalan oli saat mencapai titik didih. Misal angka 40, berarti tingkat kekentalannya mencapai 40 saat suhu 100 derajat celcius.
Semakin kecil angka depannya, semakin rendah potensi oli tersebut membeku di suhu paling dingin. Biasanya oli dengan angka rendah digunakan di negara beriklim dingin seperti Eropa dan Amerika.
Mobil-mobil di negara yang udara musim dinginnya cukup ekstrem biasanya membutuhkan oli dengan angka 0w di depannya.
Bagi negara kita yang cuacanya ekstrem cukup panas, tidak cocok memakai oli yang encer. Negara tropis seperti Indonesia lebih cocok menggunakan oli dengan kekentalan yang lebih tinggi seperti 10w-40 atau 20w-50.
Jika dipaksakan memakai oli yang terlalu encer, oli tersebut akan cair dan tidak melumasi komponen mesin dengan baik. Maka dari itu, biasanya mobil-mobil di Indonesia memakai spek 10w-40 atau 20w-50 untuk mobil keluaran terbaru.
Untuk mobil yang lebih tua atau lebih dari 5 tahun, biasanya memakai 10w-40. Sebab mobil yang usianya sudah lebih dari 5 tahun komponen internal mesinnya sudah tidak terlalu presisi akibat pemakaian.
Sehingga membutuhkan oli yang tidak terlalu encer untuk melumasi mesin. Selain kode SAE, ada juga kode bernama API.
API merupakan kepanjangan dari american petroleum institute. Apa artinya ya? Pada kode API, terdiri dari dua awalan huruf yang berbeda.
Awalan huruf S menandakan oli untuk mobil bermesin bensin. Sedangkan awalan API huruf C untuk penggunaan mobil bermesin Diesel.
API terdiri dari 2 huruf, awalan S atau C. Huruf kedua menandakan kualitas oli tersebut. Biasanya huruf kedua terdiri dari huruf alfabet mendekati huruf Z.
Semakin mendekati huruf Z, semakin baik kualitas oli tersebut. Misalnya SF, SH, SJ, SK dan lain sebagainya.
Huruf kedua juga bisa memberikan arti untuk mesin mobil keluaran terbaru. Pada intinya semakin mendekati huruf Z akan semakin baik juga kualitas oli tersebut.
Waktu Ganti Oli yang Tepat
Ketika sudah tahu cara membaca kode oli, sebaiknya Carmudian juga wajib tahu kapan waktunya ganti oli yang tepat. Usahakan ganti oli mesin setiap 5 ribu atau maksimal 7 ribu kilometer sekali.
Jika mobil setiap hari dipakai, usahakan tidak melebihi 5 ribu km. Namun untuk mobil yang jarang dipakai, bisa memakai patokan setiap 5 ribu km atau setiap 6 bulan sekali.
Usahakan jangan melewati batas waktu tersebut, karena kadar oli di dalam mesin sudah berkurang kualitasnya. Kemampuan oli sudah jauh menurun, sehingga lama kelamaan bisa menurunkan performa mesin.
Setelah mengetahui cara membaca kode oli pada mesin mobil, usahakan Carmudian bisa lebih paham dalam memilih oli yang tepat. Jangan sampai salah memilih oli untuk mobil kesayangan di rumah.
Jika salah penanganan, performa mesin Carmudian bisa lebih berkurang. Jika sudah begini, tenaga mesin menjadi lebih boyo dan bahan bakar tentu jauh lebih boros.
Baca Juga: Kenali Jenis dan Rekomendasi Oli Mobil, Buat Mobil Kesayangan
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!